Seni Potong Kertas Tiongkok
Asal Sejarah
Seni potong kertas Tiongkok telah ada sejak abad ke‑6. Setelah kertas ditemukan, potensinya segera disadari. Awalnya untuk upacara keagamaan dan festival: memotong kertas menjadi bentuk dan pola guna mengusir roh jahat atau merayakan momen khusus. Lama‑kelamaan menjadi seni rakyat, diwariskan antar keluarga dan komunitas, dengan gaya dan tema yang khas setiap daerah.
Nilai Apresiasi
Kerumitan Artistik
Dikenal akan pola yang sangat rumit dan halus. Hanya dengan gunting atau pisau, pengrajin mencipta desain detail: bunga, figur hewan, dan pola geometris. Satu lembar kertas bisa menjadi peoni mekar, setiap kelopak dipotong teliti — bukti keterampilan tinggi.

Simbol Budaya
Pola memiliki makna: karakter “kebahagiaan ganda” pada pernikahan; naga dan phoenix melambangkan kekuatan dan keagungan, sering muncul dalam karya bertema kekaisaran atau acara budaya. Selain dekorasi, karya menyampaikan nilai dan harapan yang berakar.
Cerminan Kehidupan
Tema sering mencerminkan kehidupan sehari‑hari, tradisi, dan lingkungan alam: bertani, menangkap ikan, festival. Misalnya adegan Festival Musim Semi dengan petasan dan tari singa.

Di Mana Mengalami di Shanghai dan Xi’an
Di Shanghai
Shanghai Folk Arts Museum: Museum yang melestarikan dan menampilkan seni rakyat, termasuk potong kertas. Pameran perajin lokal dan nasional — dari tradisional hingga modern. Menyediakan lokakarya dengan bahan dan bimbingan.
Yu Garden Bazaar: Banyak kios dan toko dikelola perajin; bisa melihat proses pembuatan dan memesan karya personal (misalnya nama dalam karakter Tiongkok). Suasana arsitektur tradisional menambah pengalaman.
Di Xi’an
Shaanxi History Museum: Selain artefak sejarah, juga menampilkan seni rakyat Shaanxi seperti potong kertas — mencerminkan budaya lokal; kadang ada demonstrasi dan lokakarya.
Kawasan Muslim: Toko kerajinan di gang‑gang sempit menjual potongan kertas bertema gabungan pola geometris Islami dan unsur rakyat Tiongkok; penjaga toko berbagi cerita dan teknik dasar.